Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa Pendidikan Profesi Dietisien untuk menghadapi rotasi Gizi Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Makassar menyelenggarakan pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat, khususnya dalam konteks penyuluhan gizi dan promosi kesehatan.
Narasumber dan Materi Pelatihan
Pelatihan ini menghadirkan narasumber yang berpengalaman dari UNICEF, yaitu Bapak Risang Rimbatmaja, serta Fasilitator KAP Nasional, Bapak Manjilala. Mereka menyampaikan materi-materi tentang teknik komunikasi yang efektif, strategi penyampaian informasi gizi kepada masyarakat, serta etika dalam berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat.
Partisipasi Mahasiswa dan Antusiasme
Para mahasiswa Pendidikan Profesi Dietisien tampak antusias mengikuti pelatihan ini. Mereka berpartisipasi aktif dalam sesi diskusi, simulasi, dan permainan peran yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal mereka. Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk berlatih langsung dengan sesi role play yang realistis.
Pentingnya Keterampilan Komunikasi dalam Gizi Masyarakat
Dalam penyelenggaraan rotasi Gizi Masyarakat, keterampilan komunikasi yang baik sangatlah penting. Mahasiswa dituntut untuk mampu menjelaskan informasi gizi secara jelas dan mudah dimengerti oleh masyarakat, serta mampu membina hubungan yang baik dengan berbagai kalangan dalam masyarakat.
Komitmen untuk Peningkatan Profesionalisme
Pelatihan KAP ini merupakan wujud komitmen Poltekkes Kemenkes Makassar dalam meningkatkan profesionalisme mahasiswa Pendidikan Profesi Dietisien. Diharapkan bahwa setelah mengikuti pelatihan ini, mahasiswa akan lebih percaya diri dan mampu menjalankan tugas mereka dengan baik saat menjalani rotasi Gizi Masyarakat.
Pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Dietisien di Poltekkes Kemenkes Makassar merupakan langkah yang penting dalam mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dalam praktik lapangan. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam upaya meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat.