Makassar, 4 Oktober 2024 – Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar menghadiri pertemuan penting yang diselenggarakan di Ruang Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas). Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak strategis, termasuk Dekan FKM Unhas, UNICEF, RCCE+, Forum Komunikasi Antar Pribadi (KAP), dan para Fasilitator KAP. Pertemuan ini merupakan langkah awal dari rencana pembentukan Lembaga Penelitian dan Pelatihan KAP yang akan berpusat di FKM Unhas.
Dalam agenda tersebut, kolaborasi antara beberapa pihak, termasuk Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar, menjadi sorotan utama. Lembaga yang akan dibentuk ini diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan penelitian serta pelatihan yang berkaitan dengan metode komunikasi antar pribadi, khususnya dalam konteks kesehatan dan gizi masyarakat.
Kerjasama yang terjalin ini tidak hanya memperkuat jejaring akademik antar institusi, namun juga memberikan dukungan pada peningkatan kapasitas dalam penyampaian pesan-pesan kesehatan, khususnya melalui pendekatan komunikasi yang efektif. Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar menyatakan bahwa keterlibatan institusinya dalam pembentukan lembaga ini akan membuka peluang besar bagi pengembangan penelitian serta pelatihan berbasis bukti di bidang komunikasi antarpribadi dalam layanan kesehatan gizi.
Pertemuan ini menandai awal dari rangkaian kegiatan pengembangan yang lebih besar, di mana lembaga yang akan dibentuk diharapkan menjadi wadah untuk inovasi dalam metode penyuluhan kesehatan, pelatihan tenaga kesehatan, serta advokasi kebijakan di tingkat lokal hingga nasional.
UNICEF, sebagai salah satu mitra utama dalam pertemuan ini, juga menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif yang bertujuan meningkatkan keterampilan komunikasi antarpribadi bagi tenaga kesehatan dan masyarakat. Forum KAP dan fasilitatornya juga diharapkan akan memainkan peran penting dalam pelaksanaan pelatihan-pelatihan yang akan datang.
Dengan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, pertemuan ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya memperkuat pendekatan komunikasi dalam layanan kesehatan, terutama di bidang gizi, dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di tingkat masyarakat.
