Kuliah Pakar: “Tempe Super Food Warisan Budaya Takbenda Persembahan dari Indonesia untuk Dunia”
Pada tanggal 29 Februari 2024, Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar menyelenggarakan kuliah pakar yang mengangkat tema menarik, yaitu “Tempe Super Food Warisan Budaya Takbenda Persembahan dari Indonesia untuk Dunia”. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Bapak Dr. Dady Hidayat Maskar, seorang ahli gizi yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Tempe Indonesia serta dosen di Jurusan Gizi Universitas Sahid Indonesia.
Peserta kuliah pakar berasal dari berbagai latar belakang, meliputi mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar, dosen, Praktisi Lapangan Pendidikan (PLP), dan Tenaga Kependidikan (Tendik). Kehadiran beragam pihak ini menambah keragaman dan dinamika dalam diskusi mengenai tempe sebagai superfood dan warisan budaya Indonesia.
Berikut adalah rangkuman dari kuliah pakar tersebut:
- Pengenalan tentang Tempe: Bapak Dr. Dady Hidayat Maskar membuka kuliah pakar dengan memberikan pengenalan tentang tempe, salah satu makanan tradisional Indonesia yang memiliki nilai gizi tinggi dan telah diakui sebagai superfood.
- Manfaat Kesehatan Tempe: Peserta diajak untuk memahami berbagai manfaat kesehatan yang terkandung dalam tempe, termasuk sebagai sumber protein nabati berkualitas tinggi, serat, vitamin, dan mineral.
- Aspek Budaya dan Tradisi: Narasumber menyoroti pentingnya aspek budaya dan tradisi dalam pembuatan dan konsumsi tempe, serta peran tempe sebagai bagian penting dari warisan budaya takbenda Indonesia yang perlu dilestarikan.
- Potensi Tempe sebagai Produk Ekspor: Diskusi dilakukan mengenai potensi tempe sebagai produk ekspor Indonesia yang dapat memperkenalkan kekayaan budaya dan nilai gizi Indonesia ke dunia internasional.
- Inovasi dan Pengembangan Produk: Pembahasan juga mencakup inovasi dan pengembangan produk tempe yang dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya saing industri makanan Indonesia di pasar global.
Kuliah pakar ini memberikan wawasan yang mendalam tentang tempe, tidak hanya dari segi gizi dan kesehatan, tetapi juga dari sudut pandang budaya, tradisi, dan potensi ekonomi. Diskusi yang berlangsung antara narasumber dan peserta kuliah pakar menciptakan ruang yang inspiratif untuk bertukar pikiran dan ide.
Terima kasih kepada Bapak Dr. Dady Hidayat Maskar sebagai narasumber yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta kepada semua peserta yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Semoga hasil dari kuliah pakar ini dapat mendorong pemahaman yang lebih luas tentang potensi tempe sebagai warisan budaya dan sumber nutrisi yang bernilai bagi kesehatan masyarakat Indonesia dan dunia.