Poltekkes Kemenkes Makassar Siap Kawal Penurunan Stunting Melalui Pembekalan INEY Fase II

WhatsApp Image 2025-05-30 at 20.28.54_99c88a86

Bogor, 17 Mei 2025 – Tiga dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar telah sukses merampungkan partisipasi mereka dalam kegiatan Pembekalan Kerjasama dengan Poltekkes dalam rangka Penurunan Stunting (INEY Fase II Tahun 2025). Kegiatan strategis ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas, selama empat hari, mulai Rabu, 14 Mei hingga Sabtu, 17 Mei 2025, bertempat di Bigland Hotel International & Conventions Hall, Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan INEY Fase II ini merupakan kelanjutan dari program kerjasama dengan World Bank yang berfokus pada percepatan penurunan stunting dan direncanakan berlanjut hingga tahun 2028. Pembekalan ini menjadi krusial karena membekali para penanggung jawab program dari berbagai Poltekkes, termasuk dari Makassar, yang nantinya akan mendampingi kabupaten/kota lokus terpilih dalam pelaksanaan kegiatan INEY Fase II tahun 2025.

Menurut surat undangan resmi dengan Nomor: GM.03.01/B.II/1523/2025 tertanggal 6 Mei 2025, kegiatan ini bertujuan mempersiapkan Poltekkes untuk peran pendampingan tersebut. Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga, dr. Lovely Daisy, MKM, yang menandatangani dokumen ini, juga menegaskan komitmen Kementerian Kesehatan untuk tidak menerima suap atau gratifikasi dalam bentuk apapun.

Rangkaian agenda pembekalan disusun secara komprehensif, mencakup berbagai aspek teknis dan manajerial terkait upaya penurunan stunting. Hari pertama Kegiatan dibuka dengan registrasi peserta pada pukul 13.00-15.00 WIB. Dilanjutkan dengan Laporan Ketua Panitia oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga, Sambutan dari Perwakilan World Bank, serta Sambutan dan Pembukaan resmi oleh Dirjen Kesprimkom. Sesi sore diisi dengan Panel I yang membahas Peran Poltekkes dalam percepatan penurunan stunting melalui hibah INEY, Pengantar pendampingan intervensi spesifik oleh Poltekkes, dan Peran tenaga pendidik serta mahasiswa dalam kerjasama Poltekkes INEY Fase II. Malam harinya, peserta melakukan Konfirmasi usulan TOR dan RAB Poltekkes bersama Sekretariat INEY.

Hari kedua berfokus pada pembaruan teknis intervensi spesifik. Panel II pada pagi hari mengulas Pencegahan Stunting pada Ibu Hamil dan Balita oleh Prof. Dr. dr. Abdul Razak Thaha, M.Sc, SpGK, serta Pemeriksaan Kehamilan oleh Ketua Timker Maternal Neonatal. Sesi dilanjutkan dengan materi Pemberian TTD atau MMS dan PMT Lokal Ibu Hamil bermasalah gizi. Siang hingga sore hari, Panel III mengupas tuntas Update Teknis Intervensi Spesifik dengan Sasaran Balita, meliputi Pemantauan Pertumbuhan, PMT Lokal Balita bermasalah gizi oleh Ketua Tim Kerja Balita dan Anak Prasekolah, serta Pemantauan ASI dan MP ASI oleh Ketua Tim Kerja Gizi dan PMT Penyuluhan. Malam hari diisi dengan Orientasi outline Juknis Pendampingan Intervensi Spesifik oleh Poltekkes dan sosialisasi SPJ oleh Sekretariat INEY.

Agenda hari ketiga dibuka dengan Panel IV yang mengulas Update Teknis Kegiatan Intervensi Spesifik Sasaran Rematri dan Surveilans. Topik yang dibahas antara lain Koordinasi kegiatan intervensi spesifik sasaran remaja putri oleh Ketua Tim Kerja Usekrem dan Update Teknis untuk Pencatatan dan Pelaporan oleh Ketua Tim Kerja Surveilans. Sesi dilanjutkan dengan Analisis PMT Lokal oleh dr. Iwan Ariawan, M.S.P.H. Sore hari diisi dengan Panel V yang membahas Koordinasi Kegiatan sasaran Kader Posyandu dan Status Imunisasi Anak, meliputi Koordinasi kegiatan intervensi spesifik dengan sasaran kader Posyandu dan Koordinasi kegiatan intervensi spesifik dalam strategi melengkapi status imunisasi anak. Menjelang sore, dilaksanakan Koordinasi Persiapan pendampingan Poltekkes dan Dinas Kesehatan, dilanjutkan dengan Konfirmasi usulan TOR dan RAB Poltekkes serta Konfirmasi draf surat pengelolaan program bersama oleh Sekretariat INEY. Puncaknya, pada malam hari, dilaksanakan Penandatanganan Surat Pengelolaan Program Bersama dan Penyusunan Rencana Tindak Lanjut.

Pembekalan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas dosen Poltekkes Kemenkes Makassar dan Poltekkes lainnya di Indonesia dalam mendukung program penurunan stunting secara efektif, demi terwujudnya generasi penerus yang lebih sehat dan berkualitas.