Poltekkes Kemenkes Makassar Menyelenggarakan Sosialisasi dan Analisis Situasi INEY 2 Tahun 2025

ansit 4

Makassar, 11 April 2025 – Komitmen untuk mendukung percepatan penurunan stunting terus ditunjukkan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar. Salah satu langkah nyatanya diwujudkan melalui kegiatan Sosialisasi Program INEY 2 dan Analisis Situasi Lokasi Binaan, yang digelar secara daring dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan lokasi binaan Poltekkes Kemenkes Makassar sebagai bagian dari pelaksanaan Program INEY 2 tahun 2025, yang berfokus pada penguatan intervensi gizi spesifik dan sensitif secara terintegrasi.

Acara dibuka oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Makassar, Dr. Rusli, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya keterlibatan institusi pendidikan kesehatan dalam mendukung program-program nasional. “Program INEY 2 ini menjadi salah satu bukti nyata kontribusi Poltekkes dalam percepatan penurunan stunting. Melalui sinergi dengan dinas kesehatan dan pihak-pihak terkait, kita ingin menghadirkan program yang berbasis kebutuhan lapangan dan didukung oleh data yang kuat,” ujar Dr. Rusli. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya seremoni, tapi langkah awal membangun ekosistem kerja sama yang berkelanjutan antara akademisi dan praktisi di lapangan.

Kegiatan dipandu oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes, Ibu Adriyani Adam, dan dilanjutkan dengan paparan dari Ketua Jurusan Gizi yang menjelaskan arah kebijakan dan pelaksanaan Program INEY 2 di tahun 2025. Dalam sesi ini, peserta diajak memahami proses pemetaan lokasi binaan, mekanisme pelibatan lintas sektor, serta pentingnya analisis situasi sebagai dasar intervensi yang tepat sasaran.

Salah satu sesi yang paling menarik perhatian adalah diskusi kelompok yang dibagi berdasarkan wilayah sasaran, yakni Kabupaten Bone dan Kota Makassar. Masing-masing kelompok melakukan identifikasi awal terhadap kondisi wilayah mereka, termasuk potensi tantangan dan kekuatan lokal yang bisa dimaksimalkan dalam pelaksanaan program.

Antusiasme peserta semakin terasa karena kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kebijakan strategis, antara lain Kabid Kesmas dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Bone, dan Kota Makassar, Kabid P2, Kepala Seksi Gizi dan KIA, hingga Kepala Seksi Imunisasi dari ketiga wilayah tersebut. Hadir pula seluruh PIC kegiatan yang nantinya akan terlibat langsung dalam pelaksanaan program di lapangan.

Bapak Yusri, Kabid P2 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, dalam sesi penutup menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami sangat mengapresiasi keterlibatan Poltekkes Kemenkes Makassar dalam mendukung program nasional, khususnya INEY 2 ini. Harapannya, lokasi binaan yang terbentuk dapat menjadi model intervensi gizi yang berkelanjutan dan bisa direplikasi ke wilayah lain,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan pelaksana teknis di daerah adalah kunci percepatan pencapaian target pembangunan kesehatan nasional.

Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi tonggak awal dalam proses panjang pelaksanaan Program INEY 2 yang tidak hanya berfokus pada teknis intervensi, tapi juga pada pembangunan kemitraan yang solid. Dengan kolaborasi yang kuat dan data yang valid, Poltekkes Kemenkes Makassar optimis dapat berkontribusi nyata dalam menciptakan wilayah bebas stunting dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.