Percepatan Penurunan Stunting di Sulawesi Selatan Melalui Program INEY Fase II 2025

Pemerintah Indonesia terus berupaya menekan angka stunting melalui berbagai program strategis, salah satunya adalah Investing in Nutrition and Early Years (INEY) Fase II 2025. Program ini didukung oleh World Bank dan hibah yang dialokasikan untuk peningkatan layanan gizi di berbagai daerah, termasuk Sulawesi Selatan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyediaan layanan kesehatan dan gizi, khususnya bagi kelompok rentan seperti remaja putri, ibu hamil, baduta, balita, tenaga kesehatan Puskesmas, dan kader Posyandu.
Sebagai bagian dari implementasi nasional, Poltekkes Kemenkes Makassar akan menjalankan program pendampingan di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, provinsi ini masih menghadapi tantangan besar dalam menurunkan angka stunting. Oleh karena itu, Poltekkes Makassar akan berfokus pada pendampingan di Kota Makassar dan Kabupaten Bone, dua daerah dengan angka stunting yang masih cukup tinggi.
Untuk mencapai target percepatan penurunan stunting, berbagai strategi akan diterapkan di Sulawesi Selatan. Poltekkes Makassar akan melakukan validasi data sasaran bersama Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan Puskesmas, serta memberikan pendampingan dalam pencatatan dan pelaporan intervensi spesifik stunting. Selain itu, peningkatan cakupan imunisasi menjadi salah satu prioritas dalam program ini, dengan pelacakan anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap serta program imunisasi kejar untuk daerah dengan cakupan rendah.
Program INEY Fase II juga menekankan pentingnya pemanfaatan pangan lokal dalam pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil KEK dan balita bermasalah gizi. Oleh karena itu, edukasi kepada keluarga mengenai pentingnya Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yang bergizi seimbang akan dilakukan secara intensif. Selain itu, Poltekkes Makassar juga akan memperkuat kapasitas kader Posyandu melalui pelatihan dan peningkatan keterampilan dalam melakukan pemantauan pertumbuhan balita serta asesmen gizi.
Dalam pelaksanaannya, program ini akan mengedepankan kolaborasi lintas sektor dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, serta organisasi perangkat daerah lainnya. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, diharapkan angka stunting di Sulawesi Selatan dapat mengalami penurunan yang signifikan. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan cakupan imunisasi, memperbaiki status gizi ibu dan anak, serta memastikan bahwa setiap anak mendapatkan asupan gizi yang optimal untuk tumbuh kembang yang lebih baik.
Melalui upaya bersama ini, target nasional untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada tahun 2025 menjadi lebih realistis untuk dicapai. Program INEY Fase II menjadi langkah strategis dalam mengatasi permasalahan gizi dan kesehatan anak di Indonesia, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh lebih sehat, cerdas, dan berkualitas. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, masa depan anak-anak Indonesia akan menjadi lebih cerah dan penuh harapan.