Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar Gelar Rapat Evaluasi PBM dan PKL Demi Peningkatan Kualitas Pendidikan

Makassar, Komitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan relevansi lulusan menjadi fokus utama Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Makassar. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan Rapat Evaluasi Proses Belajar Mengajar (PBM) dan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan pada Rabu, 28 Mei 2025, bertempat di Ruang Rapat Jurusan Gizi.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Jurusan Gizi, Bapak Manjilala, ini dihadiri oleh seluruh jajaran dosen dan tenaga kependidikan. Kehadiran penuh ini menandakan keseriusan dan semangat kolaboratif seluruh sivitas akademika Jurusan Gizi dalam upaya perbaikan berkelanjutan.
Mengupas Tuntas PBM dan PKL
Agenda utama rapat terbagi menjadi tiga sesi krusial. Sesi pertama difokuskan pada evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan PBM semester genap tahun akademik 2024/2025. Berbagai aspek dibahas, mulai dari efektivitas metode pembelajaran, analisis capaian pembelajaran mahasiswa, hingga identifikasi kendala yang dihadapi. Diskusi interaktif menghasilkan berbagai masukan konstruktif, termasuk usulan peningkatan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dan penguatan metode studi kasus untuk mempertajam analisis mahasiswa.

Sesi kedua beralih pada evaluasi pelaksanaan PKL tahun akademik 2024/2025. Koordinator PKL memaparkan laporan komprehensif, mencakup peninjauan laporan mahasiswa dan dosen pembimbing, kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tujuan PKL, serta umpan balik dari berbagai lahan praktik. Tantangan seperti adaptasi mahasiswa di lingkungan kerja baru dan optimalisasi koordinasi dengan mitra menjadi poin diskusi penting. Para dosen pembimbing turut berbagi pengalaman berharga dan memberikan rekomendasi untuk penyempurnaan.
Memasuki sesi ketiga, fokus pembahasan adalah perencanaan strategis PKL untuk tahun akademik 2025/2026. Beberapa strategi disepakati, di antaranya adalah upaya perluasan jejaring kerjasama dengan berbagai institusi dan industri potensial sebagai lahan PKL. Selain itu, penyempurnaan modul panduan PKL dan persiapan teknis mahasiswa juga menjadi prioritas untuk memastikan pelaksanaan PKL mendatang berjalan lebih efektif dan berdampak signifikan bagi pengembangan kompetensi mahasiswa.
Komitmen untuk Lulusan Unggul
Dalam sambutannya, Bapak Manjilala menekankan bahwa evaluasi merupakan siklus vital dalam penjaminan mutu internal. “Pertemuan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah forum strategis bagi kita untuk bersama-sama merefleksikan apa yang telah kita lakukan dan merencanakan langkah-langkah perbaikan ke depan,” ujarnya.
Beliau menambahkan, “Evaluasi PBM memberikan kita gambaran yang jelas mengenai area-area yang sudah berjalan baik dan mana yang masih memerlukan perhatian lebih. Terkait PKL, evaluasi pelaksanaan yang lalu dan perencanaan untuk tahun akademik mendatang adalah kunci untuk memastikan mahasiswa kita benar-benar siap terjun ke dunia profesional. PKL adalah jembatan penting antara teori di kelas dengan praktik di lapangan.”

Rapat yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WITA ini menghasilkan beberapa kesimpulan dan rekomendasi strategis, termasuk penyusunan rencana tindak lanjut untuk mengatasi kendala PBM, penguatan kerjasama dengan alumni dan praktisi, pembentukan tim khusus untuk detail teknis PKL, serta peningkatan frekuensi monitoring dan evaluasi PKL.
Ketua Jurusan Gizi, Bapak Manjilala, menutup rapat dengan optimisme. “Dengan komitmen bersama dan kerja keras, Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar akan terus menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter dan kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat dan industri. Mari kita kawal bersama hasil rapat ini agar dapat terealisasi dengan baik,” pungkasnya.
Langkah-langkah konkret yang dihasilkan dari rapat evaluasi ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan signifikan bagi peningkatan kualitas pendidikan di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar, sejalan dengan visi untuk mencetak ahli gizi yang profesional dan berdaya saing tinggi.
