INEY Fase 2 Dimulai: Sinergi Kemenkes, Poltekkes Makassar, dan World Bank untuk Percepatan Penurunan Stunting

iney 4

Jakarta, 20 Maret 2025 – Suasana antusias tampak dalam Rapat Koordinasi Persiapan Kegiatan INEY (Investing in Early Years) Fase 2 Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Acara yang berlangsung secara daring ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari 38 Poltekkes Kemenkes yang akan berperan aktif dalam pendampingan percepatan penurunan stunting di 80 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari World Bank, Ibu Yulia Nur Izati, yang turut memberikan dukungan terhadap program INEY.

Rapat dibuka secara resmi oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, dr. Lovely Daisy, MKM. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan target nasional percepatan penurunan stunting. Menurutnya, keberhasilan fase pertama INEY telah menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis komunitas dan intervensi yang tepat dapat memberikan dampak yang signifikan. Dengan melibatkan Poltekkes dalam pendampingan lapangan, diharapkan implementasi program ini dapat berjalan lebih efektif dan menyentuh masyarakat secara langsung.

Salah satu peserta yang turut hadir dalam pertemuan ini adalah Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar. Beliau menyampaikan komitmennya dalam mendukung penuh pelaksanaan INEY Fase 2 melalui pendekatan edukasi dan intervensi gizi berbasis bukti. Baginya, peran akademisi sangat penting dalam memastikan tenaga kesehatan di daerah memiliki kapasitas yang memadai untuk memberikan pendampingan yang tepat bagi masyarakat, khususnya ibu dan anak yang menjadi sasaran utama program ini.

Dalam diskusi yang berlangsung, berbagai masukan dan pengalaman dari fase pertama program INEY menjadi bahan evaluasi yang penting. Sinergi antara pemerintah, akademisi, dan tenaga kesehatan daerah menjadi kunci utama dalam memastikan keberlanjutan dan efektivitas program ini.

Di akhir pertemuan, dr. Lovely Daisy menyampaikan harapannya agar fase kedua ini dapat berjalan lebih optimal dengan keterlibatan yang lebih luas dari berbagai pihak. Menurutnya, INEY bukan hanya sekadar program intervensi, tetapi juga sebuah gerakan bersama untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari ancaman stunting. Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar juga menegaskan kesiapan institusinya dalam mendukung program ini dengan berbagai inovasi dalam edukasi dan pendampingan masyarakat.

Perwakilan World Bank, Ibu Yulia Nur Izati, juga memberikan apresiasi terhadap upaya yang telah dilakukan dalam program INEY. Menurutnya, Indonesia telah menunjukkan progres yang baik dalam percepatan penurunan stunting, dan kolaborasi yang semakin kuat di fase kedua ini akan menjadi kunci utama dalam mencapai target yang telah ditetapkan. “Pendekatan berbasis komunitas yang dilakukan melalui program INEY adalah langkah yang sangat strategis. Kami di World Bank berkomitmen untuk terus mendukung program ini, baik dari sisi pendanaan maupun penguatan kapasitas teknis bagi tenaga kesehatan dan masyarakat,” ujarnya.

Rapat koordinasi ini menjadi langkah awal yang strategis dalam memastikan kesiapan seluruh pihak sebelum implementasi program dimulai. Dengan komitmen bersama, INEY Fase 2 diharapkan dapat semakin mempercepat pencapaian target nasional dalam upaya penurunan stunting di Indonesia.